Fuckin Fact !

  • 0

Entahlah, aku tidak tau harus memulai dari mana..
Aku sendiri bingung dan masih tidak paham dengan semua perubahan dan fakta-fakta yang muncul belakangan ini..

Sejujurnya, semua ini datang dengan begitu tiba-tiba, beruntun, lalu menyergapku begitu saja, memojokkanku, dan seakan-akan menyalahkan ku atas seluruh hal yang berubah saat ini. Tapi sebenarnya, apa yang berubah? menurutku, semuanya masih tetap sama. masih tetap berotasi pada porosnya masing-masing. Semua kelihatannya masih berjalan seperti biasanya, walau memang terkadang aku juga merasa ada yang sedikit berbeda.

Semua ini datang tanpa pernah kuduga sebelumnya, dan anehnya, hal ini mampu memutar balikkan duniaku dari yang dulu penuh warna, kini hanya tinggal hitam dan putih saja.. Semua hal yang kujalani tiba-tiba menjadi hambar dan monoton~ dari yang dulu penuh ketertarikan dan terselip canda tawa, kini menjadi penuh topeng dan kepura-puraan.

Dan apa kau tau? Semua fakta pahit ini datang secara beruntun slide demi slide nya.
Seakan mencoba mematahkan semangat seorang gadis yang tengah berjuang, dan menampar gadis ini sangat-keras-dan-ber-tubi-tubi.
Seolah berkata, bahwa mimpinya ini terlalu tinggi untuk diraih dan menyadarkan gadis ini bahwa dia hanyalah sosok tidak penting, yang tidak diharapkan kehadirannya.

Semua hal yang terjadi padaku kini terasa sangat menyakitkan. Seakan-akan semua hal yang aku lakukan itu salah dan tidak berguna, yang nyatanya malah menyakiti pihak lain. Pihak yang tidak aku duga sebelumnya.

Ntah sudah keberapa kalinya, aku kembali dibuat terpuruk dan terluka oleh sesuatu yang melibatkan perasaan seperti ini. Perasaan gila dan absurd yang selalu mampu meracuni otak, dan mematikan akal pikiran, membuat cara berpikir kita menjadi aneh dan sedikit berkhayal tentang hal-hal yang ingin kita lihat, bukan yang sebenarnya terjadi.

Ntah untuk yang keberapa kali, aku kembali terjatuh setelah dibuat melayang tinggi di angkasa.
Jatuh, terhempas, dan terperosok kedalam jurang yang sangat dalam. Dan lagi-lagi, aku harus berusaha bangkit "sendirian" tanpa ada sosok yang bisa menuntunku, atau hanya sekedar menguatkan ku. Iya, lagi-lagi-dan-lagi, aku harus belajar bangkit dan berdiri, "seorang diri".

Aku tau, ini resiko nya jika jatuh hati dan memilih jalan diam-diam, Aku paham bagaimana rasa sakit dan menyedihkannya, saat posisi mu yang tidak diketahui ini, ditindas secara tidak langsung oleh dia yang lebih berada dan lebih diakui.
Aku tau kalau mencintai dalam diam ini sama saja seperti menyakiti diri sendiri, tapi aku sudah terbiasa sakit, dan akhirnya aku pun terbiasa menikmati luka itu :) Ironis ya?

Sebetulnya tidak se-Ironis itu, jalan diam-diam seperti ini memang sudah menjadi "Rules" tersendiri bukan? Yang bisa dilakukan kaum hawa, bila jatuh hati kepada seseorang itu.. memang hanya diam, dan memendam. Iya, kami hanya bisa menunggu, bertahan, lalu terluka diam-diam, dan berharap yang terbaik datang.. Tapi, sekalipun terluka, kami masih tetap bertahan dan menunggu lagii lagii dan terus menunggu.. Makanya itu, Wanita itu juaranya tegar! :) Tapi, kata guru mengaji ku dulu, ketegaran sesungguhnya itu baru benar-benar diuji ketika melahirkan nanti. Tapi tetap saja, "hati wanita itu rapuh :') Jadi, berhati-hatilah jika bermain dengannya."

Aku masih tidak menyangka, kalau kehadiranku ini malah "dianggap" mengganggu dan merusak. Nyatanya, aku tidak tau apa-apa disini. Andaikan aku tau dari AWAL kalau kamu, dan dia masih "terikat", Aku tidak akan mungkin sedekat ini dengan mu.
"Dekat"? ntahlah, mungkin lebih pas dibilang "akrab" ya? agar tidak terlalu berlebihan, haha.
Tapi, kedekatan, atau ke"akrab"an ini.. apa iya harus berakhir, dengan aku lah yang harus menjauh? agar pihak yang disana puas dan merasa aman? haha. susah.

Ntahlah..
Sejujurnya, Aku masih tidak paham, karena yang bercerita ini hanya satu pihak, sedangkan kamu? Kamu masih belum bisa aku introgasi karena kamu masih menikmati alam Indonesia ini dengan sahabat-sahabat gila mu itu :) masih tiga hari lagi kamu akan kembali kesini, ke Kota Malang, Bhumi Arema.

Bukaaaaaan.. Bukannya aku mengelak dari kenyataan, atau mencari alasan agar tetap bisa "akrab" denganmu, atau aku egois karena masih terus memperhatikan kamu-yang-katanya-masih-miliknya, atau aku yang masih membuat sepatah-dua-patah kata di social media yang menanyakan bagaimana kabarmu, dan "mengungkapkan kalau memang ada rindu yang terselip diantara menghilangnya kamu selama beberapa hari itu."

Aku tidak egois brader..
Aku juga memikirkan perasaannya, hanya saja, "Aku tidak mau berpikir dari satu sudut pandang saja, dan akhirnya mengambil tindakan serta keputusan yang salah. Aku baru bisa memutuskan, bila semua sudah jelas. Dan semua itu didapat dari seluruh yang terlibat.. bukan hanya satu pihak saja."

Aku juga masih bingung dengan tindakannya yang dia anggap sudah dewasa itu. haha.
Stalking, lalu menyindir? dan menjelek-jelekkan ku didepan teman-temannya? menyebar luaskan sesuatu yang masih belum benar kepastiannya. Nggosip? hhaha.. Menyalahkan orang yang tidak tau apa-apa?
ITU YANG NAMANYA DEWASA BRADER? oh, dafuk ya :)

Seharusnya, kalau memang dewasa, nggak perlu yang namanya menyindir seperti itu.
Kalau memang dewasa, jangan cuma diomongan saja, tindakan mu juga harus mencerminkan brader! Perkataan dijaga! salah-salah kata bisa bikin orang sakit hati.
Kalau memang dewasa, jangan marah dong kalau kamu saya balas :) "Nggak ada asap, kalau nggak ada api!" :) Simpel nya gini aja, jangan cari masalah kalau nggak ingin dibales, bahkan balasannya bisa lebih parahhhh...
Saya baik kalau kamu baik ke saya, dan saya nggak segan-segan membalas lebih jahat jika kamu menyakiti saya. Simpel kan?
Kalau memang dewasa, jangan berani menghujat lewat sms dengan nada membentak seperti itu. JANGAN SOK TAU! kamu hanya tau nama saya, selebihnya? omongan orang, siapa yang tau? kalau kamu menerima semua cerita orang tanpa mem-filter nya terlebih dulu, apa iya.. itu yang kamu sebut dewasa? hhh, pembodohan sekali itu! haha!
Kamu menyebar luaskan masalah ini, dengan AKU lah sebagai tokoh Antagonis nya. Kamu berceloteh tanpa memikirkan aku yang tidak tau apa-apa ini. hhh, se-pecundang itu kah? Lalu? siapa yang egois sekarang? siapa yang seperti anak kecil sekarang? Aku, atau kamu?

Hhh, semua fakta dan tekanan ini masih membuat emosi dan otak sedikit diluar kendali.. Sudah dini hari, waktunya tidur.. Seharusnya, nggak usah stalking ya? tapi, ya ini lah resiko stalker handal seperti saya :D harus siap sakit hati dan harus LEGOWO :) karena memang benar, yang namanya kebenaran itu memang pahit, tapi enak :D beda tipis sama kopi deh :))

Maaf, stok sabar udah menipis, jadi saya hanya bisa menuangkan semua ini melalui tulisan :'D daripada saya balas menghujat kamu.. nanti saya ikut-ikutan jadi pecundang yang berani no mention doang :D hhaha.
Oke. Enough. Good Night! thankyou for this FuckinDay! hahah, tired. sleep well!

Don't jugde a book by it's cover brader! Yang kalem, bisa jadi BUAS ternyata! haha :D

06:06 FF ♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar