Ada beberapa aturan yang bagiku sangat aneh dan menyebalkan di dunia ini.
Aturan untuk bangun pagi, aturan untuk siap dengan segala bentuk kehilangan, perpisahan, atau kepura-puraan, dan aturan untuk tak boleh potong kuku saat berpuasa.
Tapi yang paling aneh dan mengganjal bagiku adalah aturan dari seseorang yang melarangku untuk benci pada orang lain.
Ntahlah.
Ntah karena orang yang kubenci itu adalah perempuan dari masa lalunya yang sungguh tak tau aturan itu, atau memang karena ia tak ingin kebiasaanku yang berubah jadi sangat mengerikan saat membenci orang akan menyulitkanku nantinya.
Yang jelas, manusia dan segala yang ada di dunia itu diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan.
Surga-Neraka, kebaikan-kejahatan, kanan-kiri, pergi-kembali, tua-muda, tawa-duka, datang-hilang, pun cinta-dan-benci.
Jadi, wajar rasanya jika sebagai manusia aku merasakan benci yang begitu menggebu-gebu sewaktu disakiti. Sama seperti ketika seseorang jatuh cinta dengan menggebu-gebu sewaktu hampir tertabrak mati seperti di serial-serial FTV.
Namun, kalau kamu tak sediiiiiikiiiitpun merasa benci pada seseorang yang telah menyakitimu begitu rupa, itu berarti kamu masih jatuh hati, atau jangan jangan..... kamu nabi?
Malang, 11 Agustus 2014.
Farida Firdani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar