Surat hari ke-6, di tanggal 6.
Bagiku, 6 sangatlah sakral karena ia mengandung banyak hal spesial. Hari aku dilahirkan, ditinggalkan, hingga dipertemukan dengan ia yang kini kupanggil kesayangan.
Jadi, di surat yang ke-6 ini, aku akan menuliskan semua hal spesial yang bisa jadi itu merupakan kesukaan, kebencian, atau ketidak-sampaian.
Hm, dan jangan heran ya kalau kamu menemukan beberapa potong "kamu" yang memang sengaja ku selipkan di sela-sela paragraf yang sering kamu bilang ndak penting ini, Mas. :)
Jadi, hal spesial ku yang pertama adalah....... Mama!
Walau sering eyel-eyelan, rebutan diskonan, dan cerewet dalam (hampir) semua hal tapi dari beliau lah aku belajar banyak hal. Belajar untuk hemat, salah satunya. Maklum, darah cina masih mengalir deras pada beliau. Mindset 'ndak mau rugi', sudah ditanamkan beliau padaku sejak dini x) Menyebalkan memang punya Mama yang perhitungan. Tapi, menyebalkan yang kualami ndak berhenti sampai disini. Karena punya Mama dan Pacar yang juga perhitungan, adalah 'bencana'.
"Pacar ya pacar. Bisnis ya bisnis.", ujarmu mirip ucapan Mama waktu itu.
Eh, tapi aku cinta 'bencana' yang menimpaku ini, ding! :) Karena dibalik 'bencana' ini, aku mengimani bahwa sudah ada rencana-rencana yang disusun sedemikian rupa agar berguna, kelak.
Hal spesial keduaku adalah masakan Mama!
Mamaku memang pelit, tapi beliau ndak pernah irit kalau masalah perut 8)
Beliau juga jago menyulap barang seadanya di kulkas jadi sesuatu yang mengenyangkan.
Eh? Jatuhnya irit juga ya? Wahaha x)
Tapi, kalian jadi tau, kan? Kalau perilaku hemat bisa melatih kita jadi kreatif dengan segala keterbatasan x)
Ketiga, boneka beruang pink besar pemberian Papa.
Tahun ini sudah memasuki tahun ke-6 pengabdiannya. Sejak aku kelas 5 SD hingga sekarang sudah kelas 11 SMA, dia tak pernah absen hadir di sampingku.
Ndak pernah sambat saat tak jiwit atau tak uyel-uyel.
Ndak pernah sambat saat tiap malem jadi tadah iler atau tadah air mata dan harus meredam teriakanku saat aku sedang kewalahan menerima ujian kehidupan. Dia, perwujudan dari setia.
Keempat, bahumu.
Walau ndak se-empuk boneka beruang pink besar pemberian papa, tapi aku suka bahumu.
Tempat dimana aku bisa melabuhkan semua keluh dan peluh, walau kadang kamu juga ikut mengeluh x)
Kelima, Indomie!!! \o/~~
Bagiku, kuahnya adalah salah satu kenikmatan duniawi. Aku ndak pernah bosan dan cukup kalau cuma makan sebungkus. Coba buatkan aku indomie rebus ditambah telor, rajangan cabe rawit, dan bawang merah, maka kamu akan kuhadiahi satu buah peluk dan ciyum! Sungguh! :'D
Ke-enam, PoweRangers! :)
Bukan! Bukan PoweRangers yang berkostum warna warni. PoweRangers dalam hidupku adalah enam perempuan dengan enam kepribadian yang berbeda, dan dunia yang berbeda, namun tetap ada dalam satu semesta berwujud Rumah Afifah x)
Ndak mau cerita banyak disini, mungkin nanti, di surat-surat yang akan datang :) Yang pasti, aku cinta dan bahagia punya mereka :)
Ketujuh, minyak telon dan aroma coklat.
Heran? Wajar sih. Namun bagiku, minyak telon adalah salah satu penenang. Saat lagi ndredek dan emosi, misalnya. Tapi, itu masih satu level di bawah wewangian coklat.
Axe coklat. Vaseline coklat. Harum milo coklat. Semua yang berbau coklat, mampu menjinakkanku saat itu juga. Etapi kondisional, sih :))) Kalo kadung sebel ya tetep ndak ngefek x)
Kalo sudah tak ada lagi yang mempan, coba hadiahi aku peluk. Niscaya aku pasti langsung tunduk, lalu senyum-senyum kikuk.
Kedelapan, minuman bersoda.
Beri aku coca cola, sprite, atau fanta. Pasti kuhabiskan semuanya. Tapi jangan beri aku Root Beer, kamu pasti kewalahan. Karena satu botol tidaklah cukup.
Kesembilan, suaramu.
Mungkin kamu akan kaget. Padahal sudah kuyakinkan berkali-kali, kalau aku cinta cempreng dan serak nya suaramu saat bawel, dan saat ngantuk waktu bangun/hendak tidur.
Hm. Terlebih saat kamu nyanyi lalu mengirimkan nanyianmu lewat Voice Notes. Walau sumbang, tapi itu ampuh menjinakkan aku yang sedang meradang.
Kesepuluh, Kita.
Tak perlu kujelaskan mengapa Kita menjadi hal yang spesial. Yang perlu kau tau, aku tak menyesal pernah melalui beberapa perpisahan, hingga akhirnya sampai pada pertemuan yang berujung dengan lahirnya Kita. Tak pernah menyesal, sedikitpun.
Kesebelas, indomilk kental manis, serbuk milo, energen coklat kelebihan gula, dan es teh.
Kau tau kan kalau aku sangat suka semua yang manis-manis? Tapi itu bukan berarti aku juga suka jika harus mengecap manisnya janji-janjimu yang hanya manis dibibir saja. Hehe.
Mengapa minuman manis jadi sesuatu yang spesial? Karena sudah kubilang di awal tadi, kan? Kalau hal-hal spesial yang akan kutulis bisa jadi tentang kesukaan, kebencian, atau bahkan ketidaksampaian? :p
Keduabelas, Durian!!!!
Tidak mau komentar banyak tentang alasan mengapa buah yang satu ini menjadi hal spesial. Cukup temani aku menghabiskan satu buah durian utuh, dan menikmati manis-pahit dagingnya, lapis-demi-lapis. Seperti menikmati manis-pahitnya hubungan kita, hari-demi-hari.
Ketigabelas, binder bersampul coklat dan memo hp.
Mengapa binder ini spesial? Karena separuh aku, ada padanya. Pun pada memo di smartphone ini.
Ide-ide tulisan. Curhatan. Dan sambatan. Semua ada di dua hal ini. In "Saat tidak ada lagi yang bisa dipercaya, percaya pada diri sendiri adalah hal ter-waras.", I trust!
Keempatbelas, ditelikung!
Ditelikung/ditikung/ditusuk dari belakang, adalah hal spesial bagiku. Sangat spesial! :,}
Aku benar-benar ditempa, di(h)ajar, dan didewasakan oleh satu kejadian menye-menye ini. Salah satunya, aku jadi tau, bahwa mereka yang sesumbar dan sangat ngeyel saat memberi 'obat' pada orang yang sedang patah hati, adalah mereka yang belum paham perih, clekit-clekit dan hancurnya patah hati itu sendiri.
Kelimabelas, kopi seduhanmu yang kelebihan air.
Agak hambar, memang. Dan harusnya aku tak akan menghabiskannya. Namun, ditemani kamu dan pelukmu, hambar atau kecutpun aku tidak peduli. :))
Keenambelas, gelang akar bahar, sepatu kets, dan ransel merah.
Mereka spesial, karena dengan mereka, aku menjadi aku. Bukan alien, atau bahkan badut tak laku yang salah kostum.
Ketujuhbelas, Ulang Tahun-ku.
Bukankah kata orang ke-kini-an, ulang tahun ketujuhbelas adalah sesuatu yang spesial?
Aku ndak minta kado muluk-muluk.
6 Juli 2014 nanti, aku hanya minta kamu tetap menjadi kamu, yang masih sudi menghidupi kita dan mimpi-mimpi kita, bersama denganku.
6 Juli 2014 nanti, aku juga ingin PoweRangers tetap utuh, bertujuh.
Kedelapanbelas, Comic Conan!
Belajar paranoid dan overthinking serta sok tau, ya dari sini! x)
Spesial, karena aku sudah menghabiskan beberapa tahun untuk mengkoleksi semua serinya. Jadi eman kalau tiba-tiba beralih. Lagipula, Shinichi ganteng! :3
Kesembilanbelas, hem flanel, sweater dan hoodie yang kubeli bersamamu. Semuanya spesial, karena itu adalah pilihanmu. Dan bukankah selera kita memang sama? Haha :,}
Bicara sweater, aku suka sweater cream mu yang sudah "cacat" disana-sini. Untukku saja, ya?
Keduapuluh, saat kalah lomba membentuk formasi HUT di Kanjuruhan, dan tidak lolos PASKAB.
Belajar bangkit setelah jatuh dan arti pengorbanan yang sesungguhnya, dari dua hal ini. :) Terimakasih banyak, Ambeg Parama Artha! :')
Keduapuluhsatu, komunitas StandUpIndo_MLG. Komunitas yang bukan sekedar komunitas.
That's why I said 'terjebak di dunia magis' x'))
I love all of you, Mas, Mbak! :')
Belajar banyak dari perbedaan yang ada di dalam keluarga ini. Kalian, spesial. Sangat spesial.
Keduapuluhdua, air terjun 'Lembah Anai'. A lot a lot and a lot of memories. Kenangan bersama beliau yang tak lagi bisa dijangkau. :'}
Keduapuluhtiga, warna hitam dan merah marun.
Can't get enough of black! :')
Kalau bukan karena titah Mama, mungkin sampai sekarang kiblat pemilihan kaos ku masih dominan hitaaaaaamm semua.. Haha x)
Tapi kini merah marun juga bikin jatuh hati, kok. Uw!
Dan hal spesial yang keduapuluhempat adalah, 24 jam waktu ku.
Entah sejak kapan, tapi aku kini jadi lebih lebih dan lebih menghargai waktu.
Mulai sadar bahwa waktu tak bisa kubeli, dan tak bisa kuganti. Waktu menunjukkan, bahwa tak ada yang abadi dan bisa seenaknya sendiri. Ia adalah yang paling dinanti, dan wujud kehidupan yang hakiki.
Ia tetap berjalan dengan angkuhnya, tak peduli jika aku-kamu-atau-mereka, telah mati.
6 Februari 2014.
#30HariMenulisSuratCinta hari ke-6.
Dariku, untuk semua hal spesial yang sudah kutuliskan, atau yang mungkin masih ketinggalan.
Farida Firdani
@FirdaaaFF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar