Halo, Kamu! :)
Selamat Satu Februari, ya! Selamat mengejar cita di bulan yang (katanya) penuh cinta ini! :)
Ndak terasa sudah Februari.
Dan apa kau tau, sudah berapa siang-dan-malam yang berlalu sejak kali pertama kita berjumpa, saling tatap, lalu melupakan semuanya dalam sekejap, sebelum akhirnya saling dekap?
Sudah berapa jam-menit-dan-detik berlalu, sejak perbincangan pendek pertama kita di 'top-of-the-world' petang itu? Perbincangan yang mengantarkan kita pada kejujuran, dan sebuah awalan yang berujung pada terciptanya 'hubungan'.
Sudah berapa tolehan yang berlalu, sejak kali pertama aku celingukan menunggu sepeda motor merah dan hoodie polos serta kumis tipis yang menyertai wajah lugu mu saat menjemputku di depan rumah, tiap kita hendak pergi bersama.
"Urusan komunitas", elak kita kala itu. Lucu.
Hmmm.. Dan sudah berapa ribu kata pula yang berlalu, sejak kali pertama kita saling bertukar luka, liku, dan laku?
Sudah berapa lama-banyak-dan-gerak yang berlalu, Mas? :)
Di surat pertama ini, aku ingin mengajakmu mengingat kita di waktu dulu. Saat kita, belum Esa.
Aku masih ingat kali pertama melihatmu.
Kamu, dengan sweater warna cream, yang berkerut dibagian siku. Kamu, dengan rambut lebat yang acak-acakan, tapi tetap sedap saat dipandang. Kamu, yang cengengesan saat menyampaikan bit bit penuh kejutanmu. Dan kamu, yang sempat beberapa kali me-riffing ku saat workshop di FTP dulu. Ingat ndak? :))
Betapa aku dulu tak pernah menganggapmu penting. Namun kini, ditinggal kamu adalah hal yang bagiku sangat genting.
Aku juga masih ingat, kali pertama membagi salah satu hal berhargaku --senja-- padamu.
Kamu bilang, kamu adalah orang yang tak biasa mengagumi langit dan hal-hal sederhana namun mengandung kebahagiaan lainnya. Kamu benci dengan hal-hal yang terlalu romantis dan menye-menye, ujarmu waktu itu.
Namun, apa kau ingat, saat akhirnya kamu mengakui kalau senja memang mempesona? :) Kamu berterimakasih padaku diperjalanan pulang waktu itu. Dan aku? Aku jauh lebih berterimakasih padamu karena sudah sudi menemani dan membagi bahumu untukku. Membiarkanku melepas penat dan mencari hangat disana.
Aku masih ingat pula, kali pertama diberi coklat olehmu saat aku pulang Diklat Paskibra 6 November lalu. Sewaktu latihan improv, tepatnya.
Dan bungkusnya masih kusimpan hingga sekarang, kalau kau belum tau :)
Aku masih ingat semuanya.
Tapi, apa kau juga ingat saat malam-malam mengantarkan sebungkus bubur kesukaan ku waktu itu?
Apa kau ingat malam minggu-an pertama yang kita habiskan dengan OpenMic di Kota Sebelah? Lalu pulangnya digertak banci. :))
Apa kau ingat saat kita kekenyangan melahap nasi goreng porsi kuli di dekat stasiun kota baru, malam itu?
Aku ingat semuanya. Masih sangat ingat.
Bahkan, chat awal kita tanggal 1 Agustus lalu juga masih tersimpan rapi di convo WhatssApp ku. Aku yang sambat tentang pecandu choki-choki itu, dan kamu yang sambat tentang 'si chubby' mu.
1 Agustus lalu, aku dan kamu bertukar luka yang dikarenakan orang lain dan pihak-pihak yang terlalu banyak komplain.
1 Februari ini, aku dan kamu juga masih tetap bertukar luka. Namun bukan lagi karena dia, atau mereka. Tapi terlebih karena kita.
Sudah hampir 6 bulan, dan aku masih ingat semuanya.
Apa kau juga ingat, Mas? :)
Malang, 01022014.
#30HariMenulisSuratCinta , Hari Pertama (yang baru sempat posting di hari kedua)
Dariku, untukmu : @tambahganteng :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar