Satu.
Seberapa akrab kah kita dengan 'satu'?
Sangat akrab ya? Bahkan dewasa kini, 'satu' adalah hal yang paling diburu dan dielu-elukan oleh kalian, penambang kedudukan.
Ingin menjadi nomer satu di kelas. Ingin menjadi satu-satunya orang yang bisa segalanya, padahal sama sekali tak bisa apa-apa. Atau, ingin dijadikan satu-satunya tujuan bagi ia yang kau sebut kesayangan. #cieee~
'Satu', memang sangat akrab dengan kita; manusia. Akrab dengan sisi ego dan ingin menang sendiri, khususnya.
Akui saja, beberapa dari kita pasti pernah melakukan segala cara agar bisa menjadi yang kesatu, satu-satunya, dan satu tingkat diatas musuh kita.
Padahal, 'satu' tak lebih dari sekedar apresiasi, yang bisa jadi asalnya tidak benar-benar dari hati.
Padahal, tak selamanya yang jadi nomer satu, itu adalah yang paling pintar, paling sabar, atau bahkan paling terpelajar.
Tak selamanya.
Tak selamanya, yang menduduki posisi satu, adalah ia yang paling berhak menggerutu, atau bahkan mengguru-i.
Tak percaya? RI Satu kita, contohnya.
Ia menduduki posisi satu. Tapi apakah ia adalah yang terbaik terpelajar atau paling manusiawi?
See? :)))))
Cobalah lebih teliti, dan menjadi dirimu sendiri.
Maka kau akan mengerti, bahwa ndak harus jadi nomer satu agar dihargai.
Cukup lakukan yang terbaik semampu mu, maka orang-orang pasti menganggapmu yang terbaik pula, sekalipun kamu tak di posisi kesatu.
Malang, 02 Februari 2014.
-Farida Firdani-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar