Teruntuk lelaki yang hampir tiap hari ini selalu kurengeki,
yang telaten menyuapi dari bunyi 'tuk' pertama piring diletakkan pramusaji,
sampai 'tuk' suap kesekian yang membuat piring putih itu tampak licin tandas.
Teruntuk lelaki yang mau kubagi lelah,
dan tetap tabah meskipun kuganggu dan kuajak ngobrol ngalor-ngidul saat jam kerja. Kutanyai ini itu, kudongengi ini itu sampai mataku berat dan kepalaku tersandar layu di bahu kursinya.
Lelaki yang sabar berkendara dan berbicara dengan lirih,
tanpa menghentak-hentak atau membentak-bentak agar napasku tak tiba-tiba sesak.
Lelaki yang mau berberat-berat dan ngoyo membawakan isi tas ku yang sarat.
Yang mau menerabas panas dan berkecimpung di dalam kemacetan; hal yang kutau dengan pasti bahwa saaaaaangat ia benci, hanya demi bertatap muka dan mengantarku pulang serta memastikan aku tetap baik-baik saja.
Teruntuk lelaki introvert menyebalkan, yang seringkali kekanakan, tapi ternyata masih sanggup diandalkan dan mampu meneduhkan,
aku cinta kamu;
Ulwan Fakhri.
Malang,
14 Oktober 2014,
Farida Firdani. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar