Kita Kutub

  • 0

Hidup itu lucu.
Seseorang yang bilang "Kalo orang baik ke kamu, baikin. Kalo jahat, ya jahatin. Atau uda jangan dipedulikan sekalian," malah jadi orang yang (mungkin tanpa dia sadari) sudah lumayan sering berlaku tidak baik ke saya.

Tapi kelucuan ini nggak berhenti di situ.
Seperti sarannya, saya berhasil abai pada mereka yang jahat-jahat itu.
Saya berhasil membalas ocehan pedas dengan tak kalah pedas pula.
Saya berhasil bersikap jahat kepada mereka.

Herannya, hanya kepada mereka. Ke dia? Mencoba berkali-kali pun hasilnya sama.
Saya sendiri yang keteteran dan yang mencari-cari. Bukan dicari.
Saya yang ingin pergi, tapi saya juga yang akhirnya kembali.
Saya berusaha untuk benci, tapi Farida Firdani tidak pernah bisa membenci seorang Ulwan Fakhri.

Sering saya bertanya, "Kenapa?" "Kok bisa gini ya?!" "Kenapa?" "Kenapaaa?!"
Dan sekarang saya tau benar apa jawabannya.
Kita berbeda agar belajar bersama. Belajar untuk melengkapi yang kurang, mengimbangi yang berlebih, melewati tengkar sampai bertemu akur, lalu mencukupkan semuanya dengan rasa percaya.

Saya tau benar bahwa kita seperti dua kutub magnet yang berbeda, tapi saling tarik. Tak peduli seberapa kuat kamu berbangga bisa hidup sendiri, tak peduli saya khilaf mengeluh letih dan mencoba pergi, pada akhirnya kita tetap saling jatuh cinta lagi, memeluk lebih rekat lagi, seperti pertama kali.



Malang,
8 Maret 2015.
Farida Firdani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar